Senin, 26 September 2011

Moral dan Peradaban Menurut Ibn Khaldun

Abu Zayd ‘Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadhrami atau yang lebih dikenal dengan Ibn Khaldun (1332-1406M) berpendapat bahwa peradaban adalah seperti makhluk hidup yang memiliki umur. Ia bermula dari fase kelahiran, remaja, menua lalu mati.

Peradaban berkembang seiring berkembangnya kerja-kerja pembangunan. Sementara musuh peradaban adalah gaya hidup boros dan bermewah-mewahan sehingga bisa menyeret pada fase keruntuhan. Firman Allah: Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). QS. Ali Imran: 140. (Dr. Yasir al-Masyhadani, www.fustat.com/I_hist/mashhadani1_6_09.shtml)

Menurut Ibn Khaldun peradaban adalah sebuah fase alami. Munculnya peradaban berarti menandai berakhirnya kehidupan baduwi. Akan tetapi saat kehidupan baduwi mencapai taraf kehidupan yang tinggi dan berkembang pesat dalam industrinya, maka secara perlahan akan menuju pada kehancuran. Karena sesungguhnya peradaban itu secara tersirat membawa benih-benih kerusakan. Negara semakin menua dan pada gilirannya akan runtuh. Masa tua bagi sebuah negara menurut Ibn Khaldun adalah sebuah daur kehidupan yang alami. Ia merupakan penyakit kronis yang tidak mungkin diobati.



Fase perkembangan negara dan bangsa

Negara sebagai institusi politik yang membentuk sebuah peradaban, sebenarnya mempunyai lima periode yang dilaluinya: a) periode perebutan kekuasaan dan kemenangan. b) periode tirani dan penindasan. c) periode vakum dan rileks yang waktunya nyaris digunakan untuk menikmati hasil kekuasaan dan bersenang-senang dengan kemewahan dunia. d) periode berpuas hati dengan apa yang dicapai oleh generasi pendahulunya. e) periode pemborosan dan tabzir. Bisa dikatakan, pada periode ini, tanpa sadar, penguasa telah menghancurkan apa yang telah dibangun para pendahulunya. Dan dalam lima periode yang dilalui sebuah negara tersebut, terdapat tiga jenis generasi; generasi badui, generasi madani dan generasi yang bermewah-mewahan.

Sebuah negara dibentuk untuk mencapai taraf kenyamanan dan kemewahan. Pada awalnya kenyamanan dan kemewahan ini akan menjadikan negara lebih kuat dan menjadi kebanggaan setiap masyarakat madani. Tapi di sisi lain, ia juga menjadi alasan tersungkurnya sebuah peradaban, apalagi jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai moral.

Dalam kitabnya ”al-Muqaddimah”, Ibn Khaldun menjelaskan bahwa jatuhnya sebuah negara utamanya disebabkan oleh tirani dan kezaliman penguasa. Menurutnya, perbuatan fasik (maksiat besar) yang dilakukan oleh individu masyarakat tidak akan langsung menyebabkan hancurnya peradaban, jika dibandingkan dengan perbuatan tirani yang dilakukan penguasa. Memang adakalanya perbuatan maksiat besar bisa menyebabkan runtuhnya peradaban jika pelakunya adalah penguasa negara yang tidak terjamah hukum.

Seorang penasehat raja pernah berkata: ”Wahai sang raja, sesungguhnya tidak ada kekuatan bagi sebuah negara kecuali jika ditopang dengan undang-undang (syariah) dan para penegaknya. Para penegak hukum tidak bisa kuat kecuali ditopang dengan pendapatan yang cukup. Pendapatan para penegak hukum tidak akan tersedia kecuali dengan adanya pembangunan. Dan pembangunan tidak akan terselenggara dengan baik kecuali dengan pemerintahan yang adil.

Kezaliman penguasa menjadi penyebab utama hancurnya sebuah negara. Dalam kitab ”Tahzib Madarij al-Salikin” dijelaskan, kezaliman itu adalah meletakkan sesuatu secara tidak proporsional. Misalnya, marah pada sesuatu yang seharusnya direlakan dan merelakan sesuatu yang semestinya harus marah; bersabar dalam kebodohan; bakhil di saat lapang dan memberi dalam kondisi yang mengharuskan bakhil; takut dalam kondisi berani dan berani di saat mengharuskan takut; bersikap lembut dalam kondisi yang semestinya tegas dan bersikap keras padahal semestinya lembut; merendah (tawadhu’) dalam kondisi yang mengharuskan memperlihatkan harga diri (‘izzah) dan takabur di saat yang seharusnya merendah.

Dalam artikelnya, ”al-Hadharah ’inda Ibn Khaldun”, Muhammad Bunwar menjelaskan bahwa tinggi rendahnya peradaban itu bergantung dengan sedikit banyaknya pembangunan. Sementara kehancuran sebuah bangsa bergantung pada ragam kejahatan yang dilakukannya, seperti kefasikan dan kecurangan dalam mencari mata pencaharian. Jika adab bermuamalah telah menghilang pada suatu bangsa, maka setiap individu akan sibuk membuat makar untuk memperdayai saudaranya. Hingga akhirnya meratalah kebohongan, keculasan dan riba dalam aktivitas perniagaan. Bahkan interaksi terhadap sanak kerabat pun tidak lagi didasari dengan adab dan kasih sayang. Maka, akan didapati masing-masing mereka sangat ahli dalam tipu daya dan menjadi sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat. Demikianlah akhirnya negara pun dipenuhi dengan orang-orang yang bersifat buruk dan mengabaikan moralitas.

Ibn Khaldun berpendapat bahwa di antara yang merusak sebuah peradaban adalah tenggelamnya masyarakat dalam kemewahan dan memperturutkan hawa nafsunya. Sehingga masing-masing individu sangat variatif dalam memenuhi kebutuhan nafsu perutnya dan menyebabkan mereka terjerumus dalam kehancuran. Inilah yang dimaksud Ibn Khaldun dalam kitabnya “al-Muqaddimah” bahwa peradaban adalah tujuan pembangunan dan sekaligus merupakan penyebab kehancurannya.

Ibn Khaldun juga menjelaskan bahwa tujuan pembangunan adalah terbentuknya peradaban dan kemegahan. Apabila tujuannya telah tercapai, maka secara perlahan akan berbalik menuju kehancuran dan mulai memasuki usia senja, seperti layaknya terjadi pada daur kehidupan.

Lebih lanjut, Ibn Khaldun berpendapat, moralitas yang dihasilkan oleh peradaban dan kemegahan adalah sebuah kerusakan. Maka apabila manusia telah rusak moral dan agamanya, maka rusak pulalah kemanusiaannya dan jati dirinya. Sebab manusia dianggap sebagai manusia karena bergantung pada sejauh manakah dia mampu mengambil manfaat dan menghindari bahaya secara konsisten. Namun karena keterbatasannya, manusia tidak mampu menjaga sikap konsistennya. Baik disebabkan oleh ketidakberdayaannya mensyukuri kesejahteraan, maupun karena merasa ujub dengan kemegahan yang diperolehnya. Demikianlah, akhirnya kesejahteraan dan kemegahan bisa melenyapkan nilai-nilai moralitas, sehingga manusia benar-benar dihadapkan pada ketidakmampuan untuk mempertahankan dirinya di hadapan tradisi yang rusak.


Bangsa yang dihancurkan peradabannya

Jejak peradaban yang merusak pembangunan dapat dilihat jelas dengan adanya pola hidup yang boros, bermegah-megahan dan mengingkari perintah Allah. Maka pembangunan tanpa dilandasi ketaatan dan tauhid akan bermuara pada kerusakan dan kebinasaan, seperti yang terjadi pada penduduk Madyan (kaum Nabi Syu’aib), kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud, kaum Nabi Shaleh dan kaum Nabi Luth.

Allah berfirman: ”Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. (QS. Al-Isra: 16).

Sayyid Tantawi dalam tafsirnya ”al-Wasith” menjelaskan kehancuran yang ditimpakan terhadap suatu negeri, tidak sebatas menimpa penduduknya saja, tetapi mencakup tempat tinggal, harta benda dan semua yang berada di dalamnya. Dan di antara hikmah dikhususkannya penyebutan mutrafiha (orang-orang yang hidup mewah) dalam ayat ini, padahal perintah untuk taat kepada Allah mencakup semua orang, karena orang-orang yang hidup mewah tersebut adalah para pemimpin dan pemuka masyarakat. Maka ketika mereka tidak mentaati perintah, otomatis masyarakat awam pun akan mengikuti para pemimpinnya. Biasanya, orang-orang yang bergelimang kemewahan lebih sering meninggalkan perintah Allah dan tenggelam dalam kesenangan nafsunya.

Allah telah menegaskan bahwasanya perubahan menuju kondisi yang lebih baik tidak akan pernah tercapai, jikalau para penguasa belum menegakkan keadilan kepada rakyat. Sebab Allah tidak akan mencabut kebaikan dan nikmat yang ada pada suatu bangsa, kecuali mereka sendiri yang menghancurkan kebaikan dan nikmat yang ada pada mereka. Segala bentuk kemaksiatan dan ketidaktaatan pada perintah Allah dapat merubah kondisi bangsa yang baik dan makmur, sebagaimana dijelaskan Imam Zamakhsyari dalam tafsir ”al-Kasysyaf”.



Peradaban yang berkesinambungan

Kerja-kerja pembangunan (’umran) yang mengokohkan peradaban suatu bangsa hendaknya dilakukan secara menyeluruh. Ia tidak boleh dititikberatkan pada pembangunan empirik semata yang hanya mengacu pada tujuan-tujuan hedonis. Pembangunan yang berkesinambungan seharusnya tidak meninggalkan aspek-aspek spiritual bangsa. Sebab secara kebahasaan, kata ’umran yang melandasi makna kerja-kerja pembangunan mencakup makna umur dan kemakmuran sebagai objek tujuannya. Artinya setiap jiwa yang diberi umur harus membangun. Sebab kerja-kerja pembangunan adalah ibadah yang wajib dilakukan manusia selaku khalifah di muka bumi demi tercapainya kemakmuran dunia akherat.

Khilafah yang diamanahkan kepada manusia adalah mandat untuk memakmurkan alam sekitar. Namun tugas khilafah ini juga diikat dengan kedudukan manusia sebagai hamba Allah. Sehingga kerja-kerja pembangunan seharusnya tidak mengesampingkan konsep-konsep penciptaan, din, ilmu, manusia, alam dan lain-lain. Kemajuan sains dan teknologi tanpa didasari pemenuhan aspek-aspek ubudiyah hanya akan menghasilkan pembangunan yang timpang, menghambur-hamburkan potensi akal dan kurang membawa maslahat. Penemuan alat P-MATE yang bertujuan membantu perempuan untuk bisa kencing berdiri seperti laki-laki misalnya, merupakan contoh kejahilan kreatif yang kosong dari nilai-nilai adab dan maslahat. Demikian halnya dengan penemuan senjata pemusnah masal dan lain sebagainya.

Produk-produk hukum dan sistem nilai yang hanya mementingkan kesenangan sesaat hanya meniscayakan timbulnya masalah-masalah kemanusiaan yang kronis dan membuka pintu kehancuran. Dengan demikian sebenarnya Islam telah menyeru manusia untuk membangun sebuah peradaban yang benar-benar beradab, baik kepada Tuhannya, sesamanya maupun alam persekitaran. Hal ini dapat dilihat jelas melalui konsep madinah, di mana berkumpulnya sebuah komunitas yang bersama-sama membangun peradaban (tamaddun) yang didasari ruh agama (din). Wallah a’lam bil-shawab. (***)

By; Henri Salahuddin_INSIST

Akhlaq

It’sbetter to be moralist rather than religious”. (Lebih baik moralis daripada religious). Ini adalah “curhat” dari mereka yang benci agama. Di Barat berbuat baik karena agama bisa dicurigai. Sebab selama puluhan tahun masyarakat Barat menyaksikan konflik horizontal gara-gara agama. Agama lalu dituding menjadi sumber fundamentalisme dan kekerasan. Celakanya, agama lainpun, termasuk Islam dianggap sama.

Karena kebaikan tidak lagi bersumber dari agama, maka kebaikan non-religius menjadi menonjol. Dan kini kita tidak sadar, istilah-istilah keagamaan berikut konsep dasarnya digeser. Salah satunya adalah makna akhlaq. Yang sekuler berupaya mensekulerkan maknanya. Maka ber-akhlaq itu sama dengan bermoral. Yang liberal dan humanis berusaha menghapus konsepnya. Bagi mereka “Muslim tidak perlu ber-akhlaq, berbuat baik pada sesama itu lebih mulia”. Disini akhlaq karena bersumber dari agama diganti dengan moral, atau bahkan akan dihapuskan sama sekali. Bisakah akhlaq disamakan atau diganti dengan moral? Kita lihat berikut ini.

Akhlaq adalah kata jama’ dari kata khulq. Akar katanya serumpun dengan khalaqa (menciptakan). Artinya adalah sifat jiwa yang melekat (malakah) dalam diri seseorang sesuai dengan asal mula diciptakannya (ahsanu taqwim). Alasannya jelas, jiwa manusia itu diciptakan Allah dengan fitrah-Nya (fitratallah alliti fatarannas alaiha). Maka ber-akhlaq adalah berfikir, berkehendak dan berplerilaku sesuai dengan fitrah (nurani) nya.


Lalu mengapa manusia melawan fitrahnya? Karena kerja orang tua.Orang tua menanam benih kejahatan pada anaknya. Jika ia tanam benih kebaikan, maka sempurnakan fitrah anaknya. Hadith Nabi jelas, orang tua berkuasa membuat anaknya Muslim atau kafir. Agar fitrah manusia itu sempurna Allah menurunkan fitrah yang lain yaitu al-Qur’an. Ibn Taymiyyah menyebutnya fitrah munazzalah. Dengan al-Qur’an fitrah manusia akan berkembang sempurna.

Fitrahmanusia yang berkembang mengikuti al-Qur’an adalah Nabi Muhammad. Karena itulah maka pribadinya menjadi teladan umatnya. Jiwanya memancarkan cahaya. Perilakunya menjadi hukum dan tata etika. Nafasnya adalah zikir yang berirama. Kalamnya meluncur penuh hikmah bijaksana. Itulah makna kesimpulan Aisyah bahwa akhlaq Nabi adalah al-Qur’an (khuluquhu al-Qur’an). Sebab jiwa Nabi tidak saja sesuai tapi tenggelam dalam samudera kebaikan dan kesempurnaan al-Qur’an.

Bagaimana al-Qur’an bisa menjadi akhlaq, bisa dijelaskan. Fakhruddin al-Razi. Misalnya, menulis buku Kitab al-Nafs wa al-Ruh, Fi ‘ilm al-Akhlaq. Di dalamnya terdapat 32 fasal tentang akhlaq dan penyembuhan penyakitnya. Jiwa manusia (nafs), misalnya, terbagi menjadi tiga tingkatan. Yang pertama adalah mereka yang tenggelam dengan Nur Ilahi disebut al-Muqarrabun. Kedua yang adalah mereka yang beroritentasi ke langit dan terkadang ke bumi untuk urusan dunianya yang dinamakan al-Muqtasidun atau golongan kanan (ashab al-yamin).

Terakhir, dan terendah adalah yang tenggelam dalam cengkeraman hawa nafsu dan kenikmatan jasmani, disebut al-Zalimun atau golongan kiri (ashab al-syimal). Ilmu untuk mencapai yang pertama adalah olah batin (riyadah ruhaniyah). Ilmu untuk mencapai yang kedua adalah ilmu akhlaq. Makna akhlaq dilacak dari sumber perilaku manusia yang berupa aql, ruh, nafs, qalb dan cara kerjanya.
Berbeda dari akhlaq, istilah “moral” dalam Oxford English Dictionary dan kamus-kamus lain diartikan sebagai perilaku baik-buruk manusia. Prinsip-prinsipnya disebut etika atau filsafat moral.

Ketika moral menjadi semangat atau sikap masyarakat ia disebut “ethos”. Itu semua, termasuk baik buruk yang pastinya bersumber dari kesepakatan manusia (human convention). Bahkan apa yang disebut “hukum moral” atau dharma dalam agama Hindu juga berasal dari kebiasaan sosial. Maknanya moral dan etika menjadi longgar. Jadi ber-moral artinya berperilaku sesuai dengan aturan masyarakat, yang tidak selalu bersifat ilahi danreligius.

Orang ber-akhlaq dalam arti yang benar pasti bermoral, tapi tidak semua yang bermoral itu ber-akhlaq. Pemimpin yang tidak zalim, pembela kaum lemah, tidak korup dsb. bisa dianggap bermoral. Tapi ia tidak ber-akhlaq jika ia seorang lesbi/homo, pezina, korup, “peminum”, penjudi dsb. Saudagar kaya raya yang dermawan, zakatnya milyaran, pekerjanya ribuan, peran sosialnya lumayan, bisa dianggap bermoral tinggi. Tapi jika ia adalah pengusaha narkoba atau prostitusi, atau rentenir ia tidak ber-akhlaq.

Kini akhlaq juga diganti dengan istilah “karakter” (Yunani: kharakter). Karakter diartikan sebgai ciri yang membedakan seseorang karena kekuatan moral atau reputasi. Tapi karakter juga dimaknai sebagai sifat yang dimainkan seorang aktor dalam sebuah sandiwara, drama atau lakonan. Berkarakter baik bisa diartikan sebagai ber “peran” baik. Ia bukan sifat yang melekat erat dalam identitas diri. Bukan dorongan jiwa tapi dorongan masyarakat. Mungkin nampak sangat manusiawi, tapi tidak yang mesti berdimensi ilahi.

Maka berkarakter juga tidak mesti berakhlaq. Dimasa lalu, misalnya, terdapat seorang gubernur yang dianggap berkarakter tinggi. Ia tegas, berdisiplin tinggi, konsisten, berwibawa dan berwawasan luas. Tapi ia membolehkan perjudian dan pelacuran menjadi sumber APBD. Siapapun menentangnya akan dicemooh. Ia berkarakter tapi tidak ber-akhlaq. Begitulah Muslim bisa bermoral dan berkarakter, tapi tidak mesti ber-akhlaq.

Tapijika makna ber-akhlaq hanya dibatasi secara sempit maka ia akan sesempit makna moral. Ber-akhlaq yang sempit hanya berpedoman halal-haram atau wajib-sunnah. Hubungannya dengan Tuhan tidak disempurnakan dengan hubungan antar manusia (mu’amalah ma’annas). Ibadahnya sempurna,
pakaiannya sederhana, lidahnya fasih melantunkan ayat-ayatNya. Tapi, tindakan dan ucapannya menyakiti sesamanya atau orang-orang dibawahnya. Inilah makna ber-akhlaq yang salah. Maka jangan heran jika ada tokoh agama terjerumus skandal tahta, harta dan wanita.

Sebaliknya, bagi Muslim sekuler-liberal-humanis, standar halal-haram, wajib-sunnah ditinggalkan. Standar baik-buruk hanya dari kesepakatan manusia. akibatnya, meniru akhlaq Nabi pun menjadi aneh kalau tidak utopis. Berjanggut seperti Nabi kini dianggap seperti berpedang atau bersenjata. Menolak ajakan korupsi dianggap “sok suci”. Berdemo sambil bertakbir sama dengan “ngajak” perang. Menghukumi kesesatan dan kemaksiatan dianggap fundamentalis, teroris dan anti HAM. Berdakwahtidak boleh menggurui dan sebagainya.

Begitulah, karena sekularisme, liberalism dan humanism maka beragama menjadi tidak mudah, apalagi ber-akhlaq. Padahal Francis Fukyama mengingatkan bahwa ketahanan suatu bangsa tergantung pada keberagamaan masyarakat dan etikanya. Dengan etika, katanya, ekonomi dan politik akan berfungsi dengan baik. Mungkin maksudnya akhlaq. Jauh sebelum itu ulama arif bijaksana juga telah mengingatkan “bangsa-bangsa akan kekal jika masih ber-akhlaq. Jika hilang akhlaq-nya maka hilang pula bangsa itu.

Al-Qur’an lebih tegas lagi jika suatu bangsa itu bertaqwa maka akan diturunkan berkah dari langit, dan jika tidak lagi ber-akhlaq maka pasti dihancurkan oleh Allah. Jadi jika pemimpin bangsa ini beserta anak mudanya, anggota DPR-nya, hakim-hakimnya dan cendekiawan Muslimnya telah kehilangan moral dan bahkan akhlaq mereka, sesungguhnya bangsa ini sedang dihancurkan Allah. Wallalu a’lam.

By; Hamid Fahmy Zarkasy_INSIST

Rabu, 13 Juli 2011

Pendidikan Spiritual?

Peradaban Islam adalah peradaban ilmu yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dari pembangunan masyarakatnya. Islam menjadikan aktivitas mencari ilmu sebagai suatu ibadah dan merupakan kewajiban bagi tiap individu. Ibn Khaldun mengatakan pendidikan haruslah diletakkan sebagai bagian integral dari peradaban karena peradaban sendiri adalah isi pendidikan. Namun, nilai ideal pendidikan Islam yang bersifat transenden dan integral, tidak memisahkan antara alam fisik dan alam metafisik, harus tersingkir akibat beberapa faktor eksternal maupun internal yang dialami oleh umat Islam.

Peradaban Barat yang sekular-liberal kemudian berhasil menyebarkan worldviewnya melalui ilmu pengetahuan, baik sains maupun humaniora, ke hampir seluruh wilayah dunia dan terjadilah seperti apa yang dibayangan filsuf asal Perancis, Auguste Comte, pada abad ke 19, bahwa kebangkitan sains Barat akan menggantikan agama dari peradaban.

Kebangkitan sains di Barat juga telah menggantikan jiwa manusia dengan akal pikirannya. Tubuh manusia dianggap tak lebih dari sebuah mesin yang sempurna diatur, dan bekerja dengan prinsip-prinsip hukum matematika. Fritjof Capra seorang ilmuwan Barat dalam bukunya The Turning Point mengungkapkan kegelisahannya. Menurutnya, saat ini para ahli dalam berbagai bidang tidak lagi mampu menyelesaikan masalah-masalah mendesak yang muncul dalam bidang keahlian mereka. Para ekonom tidak mampu lagi memahami inflasi%pit yang tidak cukup untuk menyelesaikan masalah2C onkolog bingung tentang penyebab kanker, psikiater dikacaukan oleh schizofrenia, polisi semakin tidak berdaya oleh semakin tingginya tingkat kriminalitas. Ia menambahkan bahwa sebagian besar akademisi menganut persepsi-persepsi realitas yang sem-masalah besar yang merupakan masalah sistemik, artinya, persoalan tersebut saling berhubungan dan saling bergantung (Capra, 2004 : 8-9).

Problematika dunia Barat bukan sekedar problem intelektual, melainkan lebih pada krisis emosional atau lebih tepatnya krisis eksistensial. Ketika sains menjadi menjadi agama baru maka timbulah spiritual phatology, krisis makna, dan masalah kejiwaan lainnya. Agama Kristen telah lama ditinggalkan oleh pengikutnya sehingga Barat sangat bergantung kepada psikologi untuk memahami manusia dengan segala problematikanya. Psikologi klasik di Barat pada awalnya terkait erat dengan agama Kristen, yaitu ketika pada abad ke 13, Thomas Aquinas memadukan psikologi dengan teologi dan etika Kristiani.

Namun akhirnya psikologi berangsur-angsur mengadopsi filsafat materialisme dengan munculnya pemikiran Decardes, dan positivisme dari tradisi sains Cartesian-Newtonian yang mengubah secara radikal pokok kajian dan metode psikologi. Kemudian lahirlah aliran psikologi seperti behaviorisme dalam tradisi Watson dan Skinner, dan psikoanalisis yang berasal dari Freud. Sehingga Pada awal abad ke 20, buku-buku teks psikologi telah kehilangan semua referensi tentang kesadaran emosi, dan kehendak .(Graham, 2005 : 34).

Selanjutnya masyarakat Barat yang rasional dan memuja metode ilmiah, tertawan oleh ide spiritualitas dan mengadopsi budaya mistis Timur seperti Tao, Budhisme, Zen, Yoga dan berbagai bentuk meditasi lainnya. Persentuhan tersebut memunculkan aliran psikologi seperti psikologi humanistik serta psikologi transpersonal atau transhuman yang lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) dari pada kebutuhan atau kepentingan manusia. Sebuah intitusi pendidikan di Amerika, yaitu Institut Esalen di Big Sur, California, pada awal pendiriannya di tahun 1966, mengundang eksponen dari berbagai disiplin ilmu yang berasal dari Kebudayaan Timur dan Barat, termasuk Yoga, meditasi, pengubah kondisi kesadaran, seni bela diri, tarian, pemuka agama, filsuf, artis, ilmuwan, dan psikolog untuk bertukar pandangan dalam seminar dan workshop serta program-program lainnya dalam rangka mewujudkan tujuan Institusi ini sebagai pusat pendidikan yang mencakup dimensi spiritual dan intelektual. Pertemuan ini diklaim telah menghasilkan berbagai pendekatan, dan juga teknik-teknik yang diturunkan dari filsafat dan agama-agama Timur atau tradisi esoteris yang dicangkokkan pada psikologi Barat (Graham, 2005: 73).

Topik mengenai spiritualitas kemudian bermunculan dan menjadi cover story majalah terkenal di Amerika seperti USA Today dan Newsweek. Majalah Time pada tahun 2003 melaporkan bahwa di Amerika, meditasi diajarkan di sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, firma-firma hukum, institusi pemerintahan, kantor-kantor korporasi, dan penjara. Bahkan Hotel-hotel di wilyah Catskills, New York, berubah menjadi tempat-tempat meditasi dengan begitu cepat sehingga menurut Joel Stein, seorang penulis di Time, kawasan Borscht Belt beralih nama menjadi Buddhist Belt (Aburdene, 2006 : 7).

Fenomena di atas tidaklah mengherankan, karena Barat memang memiliki kerancuan dalam mengkonsepsikan spiritualitas dan agama disebabkan pemikiran mereka yang dualistik, yaitu memisahkan antara dunia material dan spiritual. Sebagian besar ahli psikologi Barat memandang spiritualitas bersifat personal dan berada pada ranah psikologis, sedangkan agama bersifat institusional dan pada ranah sosiologis. Beberapa menyatakan bahwa agama diasosiasikan dengan konservatif (conservatism) dan spiritualitas dikaitkan dengan keterbukaan untuk berubah (openes to change) (Hood, 2009 : 9-10). Konsekuensinya, spiritualitas bisa dicapai dengan atau tanpa melalui agama. Dalam konsep spiritual Barat, spiritualitas dapat dibangun melalui banyak cara, sebagai contoh, melalui agama, pemikiran, doa, meditasi atau ritual (Best, 2000 : 10).

Konsepsi Barat tentang spritualitas yang problematis telah melatarbelakangi munculnya model pendidikan dan pelatihan spiritual yang mengkombinasikan berbagai macam ajaran mistis, sains, psikologi, dalam rangka membangun kecerdasan spiritual (SQ) manusia. Konsep SQ sendiri lahir dari rahim Barat sehingga upaya-upaya meningkatkan kecerdasan spiritual ala Barat pada umumnya tidak mengajarkan manusia menjadi makhluk yang mengakui kebesaran Tuhan dan tunduk pada syariat yang diturunkan-Nya. Menurut Zohar, SQ merupakan perangkat kejiwaan hasil evolusi selama jutaan tahun, yang memungkinkan manusia modern melepaskan kerinduan spiritual mereka tanpa melalui agama formal. SQ adalah kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia, yang sumber terdalamnya adalah inti alam semesta itu sendiri, begitu pendapat Zohar dalam bukunya Spiritual Intelligence yang telah diterjemahkan di Indonesia .

Dalam pandangan Islam, spiritualitas tidak bisa dipisahkan dari Tuhan dan agama (religion). Spiritualitas hanya dapat diperoleh melalui jalan syariah Islam yang bersumber dalam al Quran dan Hadits serta telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad, sahabat dan generasi salafusalih. Jalan-jalan spiritualitas dengan mengabaikan syariah akan membuat pengikutnya jauh dari kebenaran Islam dan pelakunya tidak akan memperoleh kedamaian hakiki di dunia maupun akhirat.

Konsep kecerdasan spiritual dalam Islam juga sangat jauh berbeda dengan Barat karena SQ di Barat hanya berhenti pada kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari sesuatu yang besar yaitu alam semesta, sedangkan Islam menganggap alam semesta hanyalah makhluk Allah sebagaimana manusia, yang tunduk kepada aturan dan perintah Allah. Oleh karena itu tujuan pendidikan spiritual dalam Islam harus mampu membentuk individu-individu muslim yang paham hakikat eksistensinya di dunia ini serta tidak melupakan hari akhir dimana dirinya akan kembali. Sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Ghazali bahwa pendidikan harus diarahkan kepada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik penekanannya pada perolehan keutamaan taqarrub kepada Allah, dan bukan untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia. (***)

--Dinar Dewi Kania--
'INSISTS'

Perkenalkan; Kami Adalah Muslim

assalaamu'alaikum wr. wb.

Perkenalkan. Kami ini Muslim.

Islam adalah nama agama kami. Artinya adalah "selamat" atau "tunduk patuh". Kami telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah semata. Anda tidak tahu ilah? Ilah adalah sesuatu yang diharapkan, ditakuti, dicintai, dan dipatuhi oleh manusia. Itulah pernyataan loyalitas yang kami ulang sedikitnya sembilan kali dalam sehari semalam.

Kami adalah manusia yang merdeka. Merdeka dari desakan hawa nafsu. Tidak mudah, tapi kami selalu berusaha untuk tetap loyal pada satu-satunya ilah kami. Kami bukan termasuk orang-orang yang tunduk pada keinginannya pribadi. Kami juga tidak tunduk pada godaan kesenangan badani belaka. Kami merdeka karena tunduk pada Allah semata.

Bagi kami, tidak ada yang absolut kecuali Allah. Kami tidak mengutak-atik Kitab Suci kami, bahkan tidak berani sekedar untuk menambah satu kata atau huruf baru ke dalamnya. Kami tidak berani untuk berpikir bahwa kami lebih tahu urusan kami sendiri. Ada Yang Maha Tahu yang akan menyelesaikan segala urusan kami. Kami berani di hadapan manusia dan takut di hadapan Allah, lantang di hadapan diktator dan menyerah tanpa syarat di hadapan Allah. Jangan bingung. Ini hanya masalah menempatkan diri pada kedudukannya yang benar.

Kami ini Muslim.

Anda tahu siapa kami? Kami adalah umat yang selalu menimbulkan rasa cemas kepada mereka yang diliputi dengki. Kami menyuruh putri-putri kami berhijab, dan hal itu membuat semua orang khawatir. Padahal mereka tidak ragu melepas putri-putri mereka dengan pakaian minim hingga larut malam. Ah, mereka hanya takut, karena kaum perempuan Muslim hidupnya lebih menyenangkan. Mereka takut semua perempuan akan mengikuti jejak putri-putri kami.

Agama kami memang tidak pernah menyelisihi fitrah. Semuanya sesuai dengan karakter dasar manusia. Mereka menutup aurat bukan karena terpaksa, melainkan karena memang demikianlah yang baik bagi mereka. Tanyakanlah pada putri-putrimu, bukankah hari-hari mereka dilalui dengan penuh kekhawatiran karena mata lelaki yang selalu sigap menangkap apa-apa yang sesuai dengan syahwatnya? Tanyakanlah pada kaum perempuanmu, bukankah hidup mereka penuh dengan penyesalan karena selalu disusahkan oleh para pria hidung belang? Ah, tidak perlu dijawab. Kami sudah tahu jawaban jujurnya.

Jangan heran jika kami enggan menyentuh minuman beralkohol, karena Allah memang tidak menghendaki hamba-hamba-Nya melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh seperti lazimnya orang mabuk. Semua hukum yang susah payah dirumuskan oleh negara-negara Barat untuk menghindari ekses negatif dari minuman keras hanya teori usang. Cukup sebuah ayat dalam Al-Qur'an, maka kami pun menjauh darinya. Inilah bukti ketundukan kami.

Mengapa kalian bingung menyaksikan kami shalat lima waktu setiap harinya? Justru kamilah yang bingung melihat kalian begitu jarang meluangkan waktu untuk Tuhan. Anda pikir shalat itu mempersulit hidup kami? Demi Allah, kami tidak membasuh kepala kami dengan wudhu dan tersungkur dalam sujud kecuali untuk mendapatkan manisnya iman. Kami paham jika Anda tidak mengerti. Rasa manis hanya dipahami oleh mereka yang memiliki lidah. Iman hanya dimengerti oleh mereka yang bersedia untuk tunduk.

Kalian yang tidak memahami lezatnya iman tidak akan mengerti tujuan hidup kami. Kami hidup hanya untuk mati. Semua manusia begitu, tapi sedikit yang mau mengakuinya. Kenyataannya semua manusia akan mati. Bedanya, kami memiliki tujuan yang pasti, dan kami yakin pada petunjuk arah yang terpampang di depan mata. Kami tidak takut mati, karena mati itu keniscayaan. Tidak ada bedanya mati sekarang atau tahun depan. Yang menjadikannya beda hanyalah caranya. Kami adalah kaum yang akan maju berdesak-desakan ketika pintu menuju syahid terbuka.

Anda tidak paham? Tentu saja, karena Anda tidak memiliki kerinduan kepada akhirat.

Siapa pun boleh menyangkal, tapi kebenaran adalah kebenaran. Kami hanya menyuarakan kebenaran, dan kebenaran itu lincah seperti air. Jika terhalang batu, ia akan mengambil jalan lain. Jika dibendung, ia akan berkumpul hingga cukup banyak dan akhirnya melimpah dari dinding yang menghadang. Jika Anda berusaha memenjarakan kebenaran yang terus mengalir dalam suatu wadah, maka niscaya kebenaran itu akan menekan ke segala arah, dan semua dinding pun akan runtuh.

Anda bisa menghina Rasul kami dengan berbagai gambar yang tak pantas, tapi semuanya hanya akan berakhir mengenaskan bagi para penghujat. Di negeri penghujat Rasulullah saw. itu, lima ribu eksemplar Al-Qur'an telah terjual dalam lima bulan saja. Anda bisa menyebarkan kabar bohong apa pun tentang kami, namun hal itu hanya akan mendorong semua orang untuk mengenal kami lebih jauh. Ini adalah kabar buruk bagi kalian, karena siapa pun yang mempelajari Islam dengan baik niscaya hatinya akan tersentuh. Teruskanlah makar ini, dan kami akan tetap menjadi pemenangnya!

Anda bisa mengajak semua orang untuk memerangi kami, namun kebenaran akan sampai juga pada telinga-telinga yang tetap terbuka. Kalian bisa membumihanguskan negeri-negeri kami, namun Islam akan sampai juga di negeri kalian. Cepat atau lambat, negeri kalian akan menerima Islam dengan tangan terbuka, karena kebenaran akan selalu menyentuh hati manusia yang cenderung pada kelembutan.

Kami ini Muslim. Kamilah yang akan memenangkan pertarungan, jika memang Anda bersikeras untuk bertarung. Tapi jangan khawatir, karena kami tidak merasa perlu memaksa Anda masuk ke dalam barisan kami. Cukuplah dengan menjadi teman yang baik, dan semuanya akan baik-baik saja. Allah SWT tidak melarang kami berteman dengan siapa pun yang tidak memerangi kami. Kepada semuanya, kami sampaikan salam hangat persahabatan : bukalah pintu hati kalian untuk kebenaran, dan ia akan datang dengan berbagai cara yang belum pernah kalian bayangkan sebelumnya.

Kami adalah tangan-tangan yang saling berpegangan dan saling menjaga satu sama lainnya. Kami adalah dahaga yang saling mendahulukan. Kami adalah tubuh-tubuh yang saling menyelamatkan. Kami adalah lidah-lidah yang saling menghibur dan hati yang saling mencemaskan.

Kami adalah Muslim. Kami akan menang.

Artikel ini juga dimuat di situs eramuslim.

wassalaamu'alaikum wr. wb.

--Akmal Sjafril--

Jumat, 11 Maret 2011

Izinkan Kami Bertutur Untuk Para Pejuang Dakwah Sekolah

Kami, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi sekolah membuat kami mampu tegak berdiri menghadapi berbagai permasalahan tdk hanya di dunia sekolah tapi juga di dunia mahasiswa..

Hingga kini kami bertahan...


Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadziban !


***


Da'wah, rasanya bisa dikatakan menjadi tempat dimana semua keterbatasan ada, keterbatasan SDM, keterbatasan dana,keterbatasan waktu, bahkan terkadang keterbatasan izin orangtua. Namun ternyata da'wah mampu mengalirkan keberlimpahan cinta untuk sesama, keberlimpahan inspirasi, dan keberlimpahan cahaya yang mencerahkan.


Tak perlu jauh mencari bukti,

Di dekat, bukti itu adalah kami,

Juga kalian.

Di tempat yang jauh, bukti itu tersebar dari Gaza hingga Papua, torehan peristiwa ajaib yang memukau kehidupan. Bacalah-carilah, kelak bukti itu akan membuat kita bersyukur pernah disentuh oleh da'wah.


Da'wah selalu mencerahkan...

Dan istimewanya,

Da'wah sekolah selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencerahkan manusia,

Itu karena da'wah sekolah berhadapan dengan para manusia belia, para calon pelanjut generasi bangsa yang tulang belulangnya masih kokoh berdiri, yang senyumannya masih secerah mentari pagi.


Tak usah menunggu tua untuk melihat perubahan, di sekolah yang di'cerahkan', musholla selalu tampak penuh dengan jejalan putih abu di jama'ah dhuha,

Kemeja siswa tampak menggembung diisi mush'af,

Tahajjud bersama pun digelar

Dengungan tilawah dan hapalan menembus telinga yg masih ada setitik keimanan

Bukan itu saja,

Belia-belia putih abu istimewapun terlihat dari kesantunannya berbicara, kejujurannya saat ujian, kekokohannya menjaga harga diri, kebaikan akademisnya, kehebatannya membagi waktu dan kebaikan-kebaikan lainnya.


Sungguh, Keberkahan yang Allah lahirkan dari da'wah sekolah telah mampu mengobati zaman yang telah luka berdarah-darah,

Oleh tawuran pelajar

Oleh pergaulan bebas pelajar

Oleh pornografi pelajar

Oleh akhlak hina pelajar

Oleh kecurangan pelajar

Oleh hedonisme pelajar


Da'wah sekolah yang digadang-gadang siang malam oleh saya, kami,kalian, dan ribuan aktivis da'wah sekolah lainnya

Telah mampu membuat jalinan mimpi indah tentang negeri yang 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur ' itu terajut kembali

Bahwa harapan itu masih ada

Bahwa waktu sela kehadiran azab Allah itu masih bisa dipanjangkan...


Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadzibaan

Maka ni'mat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan...


Tak mampu kami hidup tanpa da'wah, telah kami dan kalian ikrarkan,

Telah kami dan kalian buktikan

Telah kami dan kalian perjuangkan

Pusaran da'wah yang indah telah membuat kelelahan langkah kita tak lagi bermakna

Manisnya iman dan ukhuwah telah membuat

habisnya uang, habisnya waktu kita tak lagi punya arti


Kita percaya bahwa da'wah telah menyirami keimanan manusia, dan iman sejak kehadirannya selalu mampu merubah apa saja. Bahwa iman selalu membawa jutaan cerita ajaib dalam kehidupan, bahwa iman mampu membuat kita bertahan dan lebih berdaya.


Jadi Wahai Adik,

Tetaplah berjuang, bertahan,berpegangan tangan,

Kelak kalian akan saksikan, ada dunia baru yang Allah berkahi,yang tentram dan indah,

Yang akan kita wariskan untuk manusia-manusia baru yang tak lain adalah anak-cucu kita sendiri


Jadi Wahai Adik,
Jangan pernah berhenti,

Karena berhenti berarti mati

Karena berhenti berarti hidup tanpa cahaya



Wahai Adik,

Sungguh, langkah kaki kalian selalu kami doakan,

Agar Allah mudahkan

Agar Allah sucikan dari kepentingan dunia

Agar Allah menjaga keberkahannya


***

Kami juga kalian, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi membuat kami dan kalian mampu tegak berdiri bertarung dengan 'keangkuhan zaman'


Di hati kita ikrarkan : Allahu Ghoyatuna ! Karena Allah saja

Hingga kini kami dan kalian bertahan...

Barianti_islamedia.web.id

Sabtu, 05 Februari 2011

Mesir; Sebuah Tinjauan dan Analisis Historis (lanjutan)

KulWit Anis Matta

53)Usmani sebenarnya sudah berakhir sejak thn 23 Januari 1913..stlh kudeta yg dilakukan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan (CUP)..

54)CUP dipimpin triumverate Talaat Pasha,Enver Pasha dan Djemal Pasha..mrk kaum muda turki dgn ideologi ultranasionalis.

55)Setahun stlh kudeta CUP melakukan kesalahan fatal..mrk mendukung Jerma...n dlm PD I thn 1914..dan kalah..turki jd porak poranda..

56)Triumverate CUP itu terbunuh semua thn 1922..setahun kemudian Kemal Attaturk mendirikan turki baru..1923..turki jd tdk penting lg!

57)Para pemenang PD I lantas memetakan kembali dunia Arab dan membagi2nya sbg harta rampasan perang..Inggris ...

58)Pd 16 Mei 1916 Sir Mark Sykes dan Francois George Picot membuat Sykes-Picot Agreement dan membagi kue besar bernama timur tengah..

59)Dlm perjanjian itu Inggris dpt Jordan,selatan Irak,hejaz, Haifa..Prancis dpt timur Irak,Syria dan Lebanon..

60)Irak,Jordan dan Hejaz diberikan kpd keluarga Hasyimiyah..tp Hejaz scr mendadak diserang keluarga abdulaziz bin suud..

61)Itu adalah 4 negara baru yg terbentuk dr perjanjian sykes-picot..yg tadinya adalah provinsi di bawah Usmani..

62)Sementara itu Inggris memberikan kemerdekaan semu kpd Mesir dan menyiapkan sebuah rencana utk palestina..

63)Inggris memulai proyek negara Israel dgn mendorong pr imigran Yahudi utk memenuhi tanah palestina scr de facto..negara menyusul..

64)thn 1917 Menlu Inggris Arthur James Balfour menyurati Lord Lionel Rothschild untuk mendanai proyek pemindahan imigran yahudi itu..

65)Rothschild adalah bankir inggris dan tokoh zionis terkemuka menyetujui pendanaan tsb..dan berdirilah israel scr de facto..

66)Migrasi yahudi besar2an terus terjadi krn genosida yahudi di eropa sblm dn stlh PD I..pd 15 Mei 1948..negara Israel berdiri resmi!

66)Krn inggris menguasai hampir semua jatah kue di timteng minus syria dan libanon..mk berdirinya Israel mmg hsl kerja keras inggris!

67)Walaupun menguasai semua kue dunia Islam..inggris dan prancis sebenarnya terpuruk didalam..smntr jerman dan rusia bangkit..

68)Tp sekutu tertolong dgn kehadiran AS..mrk memenangkan PD II..tp yg hancur cuma Jerman..Rusia jadi Uni Soviet..peta dunia berubah..

69)AS dan Uni Soviet muncul jd pemain utama dunia..kt masuk dlm perang dingin..mrk berlomba membangun aliansi..Nasser pro Rusia..

70)Mesir terus bergolak begitu Usmani jatuh..ada pergolakan pemikiran antara sekuler modernis, islam modernis dan kaum sosialis..

71)Tp ketiga kekuatan bersatu memperjuangkan kemerdekaan dan menggulingkan monarki yg tadinya mrpkn perpanjangan tangan usmani..

72)Inggris sebenarnya sdh memberikan kemerdekaan itu sjk 1928 tp monarki baru terguling thn 1952 olh kudeta perwira independen..

72)Nasser yg memimpin kudeta menjadi presiden pertama yg memimpin republik Mesir thn 1952..Nasser sebenarnya pentolan ikhwan..

73)Kemiskinan dan perjuangan merebut kemerdekaan memungkin masyarakat di negara2 terjajah lbh bisa menerima sosialisme..sprt mesir..

74)Nasser menjadi kader Ikhwan dalam gerbong Sayyid Quthub..mrk bersama memimpin kudeta Raja Faruk lalu mendirikan republik..

75)Sblm bergabung dgn Ikhwan Sayyid Quthub adlh seorang sosialis besar..begitu jg Nasser..AS sbnrnya berusaha merekrut Sayyid Quthub

76)Usaha AS merekrut Sayyid Quthub ternyata gagal..Sayyid malah sadar bhw pasti ada sesuatu yg besar di balik itu..ia mulai berpikir!

77)Sbg pemenang PD II AS mengambil alih kendali di Timteng..termasuk Mesir..AS bertarung melawan pengaruh Islam dan sosialisme..

78)Dua thn di AS menyadarkan Sayyid Quthub bhw Hasan Al Banna adlh tokoh kunci dlm politik Mesir..sjk itu ia bergabung dgn Ikhwan..

79)Pd dasarnya kaum intelektual Mesir berada dlm pencarian akan sbh tools utk bangkit sbg sbh bangsa..mrk mencari jawaban..

80)Seperti semua negara Islam lain..kaum intelektual itu terlibat dlm debat segitiga Islam,Sosialisme dn Nasionalisme

81)Kelebihan Al Banna adalah bhw ia bkn hanya membawa ideologi tp jg membangun organisasi dgn pengikut yg trs bertambah..pergerakan!!

81)Al Banna membawa narasi kebangkitan yg besar tp ditata dlm bahasa yg sederhana dan diderivasi dlm aksi organisasi..itu bedanya!!

83)Sayyid tdk pernah bertemu Al Banna..tp ia bergabung dgn Ikhwan persis stlh Al Banna dibunuh..Nasser ikut bersama gurunya itu..

84)Cara AS mengelola negara2 satelitnya berbeda dgn Inggris..AS tdk sepersuasif Inggris..kemenangan dlm PD II jg membuatnya arogan..

85)Sebagaimana AS mengabaikan Sukarno yg mencoba mendekat..AS jg mengabaikan Nasser..keduanya lantas berbalik ke Uni Soviet..

86)Walaupun Nasser bersama Sukarno dan lainnya mendirikan Gerakan Non Blok thn 1955 tp hubungan keduanya dgn Uni Soviet jls lbh dekat

87)Sprt Sukarno, Nasser jg seorang orator..jd ia berusaha menyatukan negara2 Arab atas nama nasionalisme Arab dan melawan Israel..

88)Dgn dukungan Soviet Nasser terus menerus melakukan agitasi melawan Israel..dan itu yg membuatnya jadi legenda nasionalisme arab..

89)Tapi didalam negeri Nasser tiba2 berbalik memusuhi Ikhwan dan memenjarakan gurunya Sayyid Quthub..itulah cara PKI dimana2..

90)Yg dilakukan Nasser di Mesir tdk jauh berbeda dgn yg dilakukan Sukarno di INA stlh hubungannya dgn Soviet menguat..represi!!!

91)Nasser tdk pernah benar2 membuang Israel ke laut sprt yg ia janjikan..ia bahkan kalah telak dlm dua kali perang thn 1965 dan 1967.

92)Antara dekade 50an dan 60an Nasser memenjarakan hampir semua pemimpin dan kader Ikhwan..praktis gerakan itu lumpuh..tp tdk mati!!

92)Nasser bahkan menggantung Sayyid Quthub bersama bbrp pemimpin Ikhwan lainnya,kejam kedalam kalah diluar,tp ia ttp jd legenda arab!

93)Nasser jd legenda krn ide Pan Arabisme,nasionalisasi Terusan Suez dan Gerakan Non Blok..sangat mirip dgn legenda Sukarno di INA..

94)Nasser sebenarnya presiden kedua Mesir scr resmi thn 1956..tp Muhammad Najib sbg presiden pertama tahun 1953 terlalu lemah..

95)Nasser menjatuhkan Najib melalui kudeta putih bersama para perwira militer thn 1954 dan mengenakan tahanan rumah baginya smp wafat

96)Sprt Sukarno,Nasser adlh kontroversi dlm sejarah Mesir..kejam didalam kalah diluar tp melegenda krn retorika besar yg utopis..

97)Nasser wafat thn 1970 krn serangan jantung..dan datanglah Anwar Sadat..sahabt dekat Nasser dan anggota perwira independen..

98)Anwar Sadat adalah kontrovesi baru..menang lawan Israel dlm perang 1973 tp menandatangani perjanjian damai dgn Israel stlh itu..

99)Sadat menyiapkan perdamaian dgn Israel sjk thn 1674 dan 1975..mengunjungi AS 1975 dan Vatikan 1976 trus ke Tel Aviv 1977..

100)Sadat menandatangani perjanjian dama dgn Israel pd 26 Maret 1979..stlh Camp David Accord thn 1978..Sadat terbunuh 2 thn kemudian!

101)Sadat terbunuh thn 1981 dlm sbh pembunuhan politik yg tdk terduga..tp itu ongkos perdamaian dgn Israel dan kekejaman didalam..

102)Pembunuhan itu memperdalam semangat represi negara thdp Ikhwan..dan itulah tugas utama Mubarak yg dtg mengganti Sadat thn 1981..

103)Kita skrg sampai pada Mubarak..kisah kekejaman 30 thn..tp kt tunda dl smp bsk..siapa tahu ada kejadian penting saat kita tidur!!!

Kamis, 03 Februari 2011

Mesir: Sebuah Tinjauan Dan Analisis Historis

Tulisan ini merupakan himpunan kultwit Anis Matta tentang Mesir:


01 - Krn banyak permintaan memberi penjelasan lbh jauh soal reformasi atau rovolusi di Mesir..sy pikir tema ini mmg perlu didalami..

02 - Posisi Mesir hanya bisa kt pahami kalau kt menarik garis sejarahnya pada awal abad 20 ktk khilafah Turki Usmaniyah menua dan renta..

03 - E...ropa berada pd puncak kekuatannya..dibawah kepemimpinan inggris dan prancis..dunia islam minus turki praktis dijajah eropa..

04 - Kekuatan utama Turki Usmaniya sebenarnya terletak pada militernya..krn ia dididirikan para pasukan khusus khilafah Abbasiyah..

05 - Kekuatan militer itulah yg kelak memungkinkan mrk membebaskan Konstantinopel..sayap timur imperium romawi..itu beyond imagination..

06 - Konstantinopel dijadikan sbg pusat kekuatan romawi di timur oleh konstantin utk mengontrol kawasan asia kecil dan timur tengah..

07 - Sebaliknya khilafah usmani menjadikan konstantinopel sbg basis ekspansi ke eropa dari arah timur..mrk masuk smp ke gerbang Wina..

08 - Walaupun bbrp kota eropa timur sdh ditaklukkan,tp konstantinopel memberi khilafah usmani basis ekspansi yg tdk terlawan..

09 - Kaum Usmani memimpin sebuah imperium raksasa yg berlangsung selama 7 abad..dr awal abad 13 smp awal abad 20..mrk memimpin dunia..

10 - Konstantinopel yg kemudian diganti jd Istambul menjadi ibu kota dunia..dgn wilayah kendali yg sgt luas di asia dan eropa..

11 - Nafas ekspansi militer Usmani mmg dahsyat..itu sebagiannya dijelaskan oleh ruh sufisme yg menyertai militernya sejak awal..

12 - Paduan sufisme n militer menjadikan Usmani sbg pelopor kelahiran kembali Islam stlh bencana invasi Tartar n Kaum Salib slm 3 abd

13 - Tp sepanjang masa khilafah yg panjang itu..Istambul tdk pernah dikenal sbg kota ilmu pengetahuan sprt Bagdad,Andalusia dan Cairo..

14 - Ulama,filsuf dan ilmuwan umumnya berasal dr ketiga kota itu..Al Azhar di Cairo sdh didirikan Fathimiyah sjk 1000 thn lalu..

15 - Sementara itu Eropa kembali dr perang salib sbg pasukan yg kalah..tp berkembang dgn semangat pembaharuan..eropa bangkit dr situ..

16 - Antara abad 14 smp 17 eropa mengalami pergolakan internal..dan berujung dgn revolusi pengetahuan,budaya,ekonomi dan politik..

17 - Ekspansi eropa ke dunia Islam di timur sebenarnya bukanlah dlm rangka..tp utk tujuan perdagangan..terutama di abad 17 dan 18..

18 - Eropa tdk dtg utk perang..tp utk dagang..tp mrk menemukan dunia Islam justru mulai terpuruk dan terbelakang,itu bikin mrk bernafsu

19 - Usmani tdk mengembangkan pengetahuan..dgn wilayah yg terlalu luas mrk kesulitan mengendalikan..itu awalnya mrk mulai memudar..

20 - Penetrasi eropa ke dunia Islam melalui perdagangan dan pengetahuan..trmsk ke usmani sendiri..usmani berhenti ekspansi scr perlahan

21 - Sejak itu Usmani mulai mengalami konflik internal trmsk dgn wilayah2 Islam..usmani disebut sbg lelaki renta yg sakit..

22 - Usmani tdk runtuh krn kalah dlm sebuah pertempuran besar..tp krn masalah internal yg melemahkan dirinya scr sistematis..

23 - Pelemahan internal yg dibaca Eropa krn infiltrasi mrk yg sdh trll jauh ke jantung khilafah,Usmani tdk lg bisa mengontrol wlyhnya..

24 - Inilah yg memudahkan eropa memecah belah Usmani..dan isu yg mrk gunakan adalah nasionalisme arab..atas nama itu mrk mau independen

25 - Lawrence of Arabia adalah film penting yg mengisahkan peran intelijen inggris dlm memecah belah Usmani dgn isu nasionalisme arab..

26 - Ketika Usmani mulai memudar justru gerakan pembaharuan mulai muncul di bbrp wilayah laib dunia Islam..dr abad 18 smp awal abd 20.

27 - Dianatara para pembaharu terpenting itu adalah Muhammad Bin Abdul Wahhab (1703)di Jazirah Arab dan Jamaluddin Al Afghani (1836)..

28 - Muhammad Bin Abdul Wahhab mempelopori gerakan pemurnian Islam,berkolaborasi dgn keluarga Suud,berperang dn menyatukan jazirah..

29 - Gerakan pemurnian Muhammad Bin Abdul Wahhab sngt fenomenal dan kelak berhasil mendirikan sbh negara yg skrg disebut Saudi Arabia..

30 - Jamaluddin Al Afghani tdk mendirikan negara..sebaliknya ia ditolak dimana2..ia mengembara dr Afghanistan ke Iran.Turki dan Mesir..

31 - Afghani menjadi fenomenal krn pemikiran dan semangatnya sprt ledakan vulkanik..ia kharismatik,orator dan sll mampu menggerakkan..

32 - Disamping mengajarkan pemurnian Islam ia jg menganjurkan menerima modernisme yg sejalan dgn Islam..itu 2 hal yg tdk sll jd lawan..

33 - Afghani jg menyerukan penyatuan politik dunia Islam melalui gerakan Pan Islamisme..inilah yg membuatnya jadi sgt berpengaruh..

33 - Tesis Afghani adalah melawan kediktatoran dr penguasa2 dunia Islam dan melawan imperialis dr luar..tp hrs bersatu sbg dunia muslim

34 - Afghani menganggap bhw kediktatoran dr penguasa tiran dan imperialis adalah penyakit politik kronis utama yg menimpa dunia Islam..

35 - Semangat perlawanan itu yg meluaskan pengaruh Afghani di dunia Islam,ttg itu AlKawakiby dr Syria menulis bk Karakter Kediktatoran

36 - Pengaruh Afghani itu terutama menyebar melalui murid2 ideologinya yg kemudian menjadi mata rantai pembaharuan di dunia Islam..

37 - Diantara murid2 ideologi Afghani yg paling penting adlh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, kedua ulama ini mewarnai slrh dunia Islam

38 - Para pembaharu Islam di Indonesia sprt KH.Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah umumnya terinspirasi oleh Afghani,Abduh dan Ridha..

39 - Muhammadiyah di INA memang mewarisi 2 hal dr 3 tokoh itu; pembaharuan Islam dan perlawanan pd imperialis..

40 - Indonesia bahkan blm menjadi sebuah nama bagi bangsa dan negara kt ketika gemuruh pembaharuan dan perlawanan itu terjadi di Mesir

41 - Dari Rasyid Ridha turunlah seorang murid ideologi yg menjadi serial penting selrh gerakan pembaharuan itu..yaitu Hasan Al Banna..

42 - Hasan Al Banna berbeda dgn para pendahulunya krn ia menderivasi ide kebangkitan Islam itu dalam program kaderisasi yg terorganisir

43 - Hanya selang 4 thn setelah runtuhnya khilafah Usmani di Turki thn 1924 Al Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin thn 1928..

44 - Thn 1928 itu kita baru punya nama resmi negara dan bangsa..Indonesia..ketika para pemuda kita mendeklarasikan sumpah pemuda..

45 - Saat kt memproklamasikan kemerdekaan Indonesia thn 1945 Mesir adalah negara pertama yg mengakui kt..itu kerja Ikhwanul Muslimin..

46 - Semua pergolakan itu menempatkan Mesir sbg epicentrum spiritual dan pemikiran dunia Islam..Usmani runtuh tapi Mesir bangkit..

47 - Ketika Usmani runtuh thn 1924 dunia Islam utk pertama kalinya hidup tnp khilafah..Mesir bangkit mempelopori kebangkitan itu..

48 - Itu saat yg paling suram dlm sejarah dunia Islam,24 thn stlh runtuhnya Usmani negara Israel lahir thn 1948 diatas tanah palestina

49 - Berdirinya Israel adalah sbh kisah tersendiri..tp itu jd mungkin krn ia dilindungi oleh 2 negara yg berbatasan: Mesir dan Jordan..

50 - Diantara Istambul-Kairo-Tel Aviv terbentang sebuah jalinan kisah 2 abad ttg konspirasi dan perlawanan..keruntuhan dan kebangkitan.

51 - Mesir bg dunia Islam adalah kiblat kebangkitan dan pembaharuan..tp bagi Barat ia hrs jadi tameng dan instrumen perlindungan Israel

52 - Posisi dialektis Mesir membuatnya jd ajang pertarungan Modernis Sekuler dan Modernis Islam di dalam..Inggris,AS n Rusia diluar..

from :Mimbarpenyuluh.com

Jumat, 28 Januari 2011

L’ONG de « Frekuensi » se soucie de l’éducation

By. Popy Miyondri


L’exigence à l’ère de la technologie de la communication de l’information augmente de plus en plus. On doit avoir des ressources humaines qui ont des qualités de connaissances et de compétences pour qu’elles puissent s’affronter. Pour cette raison, cette ONG est très active pour améliorer la qualité de l’éducation.
En 2000, les diplômés de SMAN 1 Cicalengka ont formé une association afin de donner des bourses à cinq étudiants chaque année dans ce lycée. De plus, ils fournissent à ces étudiants un accès à l’instruction. Deux ans plus tard, ils ont formé la structure de l’organisation actuelle de sorte qu’en 2006, cette organisation est officiellement devenue l’ONG « Frekuensi ».
Cette ONG qui se trouve 26, rue gang Andu à Cicalengka, obtient des fonds budgétaires de ses anciens lycéens, du gouvernement local et de la part d’organisateurs de l’événement des projets d’autres ONG.
La relation entre cette ONG et le gouvernement local est bien établie, cette ONG peut en effet aider le programme du gouvernement afin d améliorer la qualité de l’éducation à Cicalengka. Le support moral est aussi fourni par le gouvernement. Cela peut faciliter l’obtention de permission pour mener à bien ses activités.
Le but de cette ONG est de créer des opportunités pour les jeunes professionnels afin d’affronter les exigences de notre époque. En outre, cette ONG est dirigée par Asep Awaludin et est composée de 30 membres. Voici quelques unes de leurs activités :

1. TKBM (la place de l’apprentissage indépendant)
Ce programme est situé dans le village de Rance Belut, Tanjung Wangi. Ce programme s’organise comme un collège qui a 25 étudiants. L’infrastructure est très simple mais les étudiants sont toujours enthousiastes pour participer activement à cet apprentissage. Il y a encore des difficultés à fournir aux enfants un apprentissage gratuit. En effet, certains parents ont encore l’opinion qu’ « il vaut mieux aider le parent qu’aller à l’école ». Actuellement, ce programme a collaboré avec SMP N 1 Cicalengka. C’est le rendement des membres afin que leurs collégiens puissent participer à l’examen national et gagner le diplôme ;

2. La bibliothèque « Frekuensi »
Le livre est une source de connaissances. Cette ONG a pris l’initiative d’ouvrir une bibliothèque près de son secrétariat afin que la société soit intéressée surtout afin que les étudiants développent leurs savoirs et leurs créativités à travers la lecture. Les problèmes de ce programme sont le développement de cette bibliothèque et le renouvellement des livres. Parce que les livres ont été donnés par la communauté ;
3. Centre de l’apprentissage Frekuensi
Ce centre permet aux étudiants d’accéder à la religion islamique et de faire des activités en lien avec la religion afin d’équilibrer la vie du monde éternel. Cette activité est organisée en dehors des heures scolaires et travaillée avec les écoles qui sont intéressées par ce type d’activités, par exemple : l’entrainement religieux, ESQ, etc ;
4. Centre de formation Frekuensi
Cette ONG organise des entraînements dans le domaine de la formation d’entrepreneurs pour les jeunes afin qu’ils soient plus indépendants, la formation de la mémoire « super génie » pour les étudiants, la formation de leadership et l’administration de l’organisation, etc. Cette ONG peut organiser également un événement pour d’autres ONG
5. FLASH (Frekuensi learning solution and happiness)
Ce programme est un nouveau programme qui permet d’améliorer les compétences académiques des étudiants. Mais, il existe quelques problèmes parce que cette activité est dépendante de ses enseignants.

Bien qu’il existe des défis comme les membres hétérogènes (comme les différences d’âges, de professions du temps etc.), il n’y a pas de budget pour les salaires, la société et le gouvernement aident un peu dans la procédure bureaucratique, cette ONG essaye toujours de réaliser ses fonctions pour développer la qualité de l’éducation et la qualité des ressources humaines. Maintenant, ses programs les impacts positifs pour la population locale. Grace à leur travail, la société locale a commencé à élaborer leurs programmes surtout le program TKBM et les enfants aiment la lecture. Et ils sont enthousiastes pour améliorer l’éducation dans leur région.

Rabu, 26 Januari 2011

Kisah Dua Tukang Sol

by Rahmat Mr. Power

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.

motivasi-islami.com

Selasa, 25 Januari 2011

Kenapa harus mentoring??!

by: Mentoring UII

tulisan ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa, yang masih mempertanyakan kenapa harus mentoring?? apa sih itu mentoring dan yang lebih penting apa itu manfaatnya? atau bisa juga tulisan ini untuk para mentor yang masih mempertanyakan kenapa saya menjadi mentor apa sih urgensinya? dan bagaimana mentoring mampu menjadi bagian dari membangun peradaban!.

kenapa harus mentoring ?
Karena mentoring sebenarnya adalah proses untuk “akselerasi kedewasaan”. Kedewasaan ini, sangatlah luas, bisa jadi, kedewasaan dalam memahami Islam,kedewasaan dalam berilmu sesuai pilihan kompetensinya, kedewasaan dalam mensikapi masalah, kedewasaan dalam memilih keputusan, bahkan kedewasaan dalam bergaul- mengenal karakter manusia.

Apakah Harus Dengan Mentoring ?
Ya. Mentoring adalah sebuah grup diskusi terfokus, yang didalamnya terdapat interaksi- relasi antar insan, ada aspek manusiawi, serta hubungan interpersonal. Bisa jadi seseorang menjadi dewasa, tanpa mentoring, karena aspek pembentuk kedewasaan memang banyak, bisa jadi dia anak sulung, sebatang kara, dididik orang tua, atau memang sudah dilepas sedari kecil. Mentoring adalah proses “percepatan kedewasaan”, karena dengan mentoring, maka kita akan memperbesar “kapasitas berkomunitas” kita, memahami bahwa ternyata, karakter manusia itu beragam, menangani konflik komunikasi, hingga mampu bekerjasama walaupun terdapat perbedaan prinsip di satu sisi.

Lalu, Kenapa Harus Mentoring Yang Isinya Materi Melulu ?
Materi ? Ya, terkadang, mentor memang tidak mampu menerjemahkan “materi” mati menjadi “hidup”. Mentor harus paham, bahwa “mempelajari” dan “membaca” sebuah materi adalah satu masalah, sedangkan “membumikan” dan “mengkomunikasikan” materi kepada adik mentor, adalah masalah lain yang berbeda, jangan disamakan. Mentoring mengandung 3 aspek, yaitu kognitif ( materi keilmuan, knowledge. Bisa jadi rasmul bayan yang kita dapat dulu saat pertama kali liqo), afektif ( sikap, bersikap saat menyampaikan, raut muka, bahasa tubuh, mimik wajah, ) , dan psikomotorik ( bisa jadi saat rihlah, olahraga, intonasi). Psikologi dan suasana mentoring akan sangat mempengaruhi adik mentor.

Mentoring, apakah hubungannya dengan kesuksesan saya? Apakah harus bermateri agama islam?
Tahukah kamu, bahwa orang- orang yang mampu mengubah zaman, pada masa mudanya, adalah orang- orang yang membentuk kelompok diskusi tersegmen ? Tahukah kamu, bahwa mentoring dapat mempercepat pemahaman kita akan sebuah disiplin ilmu ? Dan,bukan hanya Islam.Tidak percaya ? Ini beberapa contohnya :
HOS Cokroaminoto punya 3 binaan, yaitu Sukarno ( Presiden1 RI), Semaun (Pemimpin PKI Madiun) dan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo (Pemimpin DI TII/ NII). Nah, semua jadi “tokoh” kan ? Walaupun akhirnya jadi berseberangan, itu, mungkin karena mereka pada ngebandel, mentoringnya pada gak selesai kali ya??
Jesse Jackson, senator negro pertama AS, yang Yahudi. Salah satu binaannya adalah Lewis “ Scooter” Libby ( Staf DEPLU AS), dan salah satu binaan dari mentoringnya Yahudi dari Libby ini, sekarang menjabat sebagai Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz ( Pasti tahu dia kan ?)Badiuzzaman Said Nursi, pemimpin Harokah Islamiyah dari Turki, penentang sekulerisme Kemal Pasha, dengan jamaahnya, Jamaah Nur, dan risalahnya, Risalah Nuriyah, punya kader yang masih dalam mentoringnya langsung, yaitu Dr. Necmetting Erbakan, dengan Partai Refah-nya, mantan PM Turki yang akhirnya terjungkal oleh militer, digantikan oleh Tanshu Ciller, dan hingga akhir hayatnya, dilarang terjun ke politik. Namun, Erbakan ini punya 11 binaan yang dipersiapkan untuk terjun ke politik praktis, dan 2 diantaranya adalah Abdullah Gul ( Presiden Turki sekarang) dan Recep Thayyip Erdogan ( PM Turki sekarang), yang mendapatkan amanah kepemimpinan dengan partai baru, Partai Keadilan dan Persatuan.
Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Abdul Latief, dan Fadel Muhammad, adalah kader Golkar, yang sengaja dibentuk semenjak masih di bangku kuliah ITB untuk mengendalikan sektor riil Indonesia, dengan suatu saat nanti mengendalikan asosiasi dagangnya, yaitu KADIN. Mereka terkenal dengan sebutan “Grup Gelapnyawang”, murobinya, pasti semua kenal, Ginanjar Kartasasmita, Ketua DPD RI mantan ketua DPD RI sebelum dipegang oleh Irman Gusman.
Tahu teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu nama komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak Sir Isaac Newton hingga stephen hawking sekarang.
Tahu Dawam Rahardjo ? Semenjak mudanya, dia punya halaqoh sendiri, dengan teman- temannya yaitu Ahmad Wahib ( Alm) dan Mukti Ali. Ketiganya, gencar hingga sekarang mengkampanyekan “pembaharuan Islam”

Jadi kenapa harus Mentoring?? Saya butuh jawaban logis, Rasional dan kuantitatif??
Baik itu pertanyaan favorit saya, saya akan memberikan jawaban, karena dengan kamu mentoring maka kamu akan mengalami akselerasi percepatan kedewasaan.
Jawaban yang tidak logis, apa maksudnya?
Baik saya kasih contoh tersegmen ilmu Jika ingin mendapatkan akselerasi kedewasaan dalam memahami dan menerapkan ilmu kamu di kampus, kamu harus ngementor dengan dosennya, di luar jam kuliah. Bikin kelompok kecil dengan 1 dosen sebagai mentor di rumahnya,jangan nunggu TA, kelamaan, keburu lulus ! Kenapa ? Karena ruangan kuliah terlalu sempit untuk mengetahui aspek teknis- taktis dari keilmuan kita. Jika memang benar- benar mau memiliki kemampuan berpikir strategis ala anak S1 dan bergerak taktis- teknis ala anak D3, maka, ajak seorang dosen untuk mentoring, curi semua ilmunya dan kamu akan mengalami akselerasi ilmu yang jauh berlipat, kamu bisa punya kemampuan setara doctor atau peneliti sebelum berusia 25 tahun! Luar biasa bukan mentoring itu ?

Kedewasaan bisnis maksudnya??
Ya, biasanya, orang punya ide luar biasa untuk terjun ke sektor riil, namun bingung mulai dari mana, tidak ada modal, tidak ada jaringan, dll. Nah, dengan mentoring bisnis ini, kamu bisa mendapatkan ilmu luar biasa, bahwa ternyata, bisnis besar bisa dimulai dengan tanpa modal! Bahwa jaringan itu bukan hal yang sulit! Dan, kamu bisa mendirikan perusahaan berbasis kompetensi kuliah kamu, seperti halnya Steve Jobs, atau Michael Dell, sebelum berusia 25 tahun ! Nah, luar biasa bukan efek dari mentoring itu ?

Kedewasaan psikologis, maksudnya apalagi??
menjadi jenius bukan berarti terus jadi asosial loh. Jarang bergaul dan susah berinteraksi, seperti Steve Nash di Film A Beautifil Mind, sampai kena Skizofrenia segala ! Sudahlah, cobalah untuk bisa paham bahwa karakter manusia itu beragam, ada yang sensitive, agresif, ekspansif, bahkan arogan segala! Tahu kan, biasanya orang asosial punya kecenderungan bunuh diri tinggi, bahkan suka gagal dalam membangun karir dan relasi. So, mau cepet dewasa dalam menyikapi permasalahan hidup ? Yuk, mentoring.

Kedewasaan islam?
Ah, kamu pasti tidak mau disebut fanatik kan ? Fanatisme berlebihan terjadi karena dogmatis yang tanpa ada diskusi dan interpretasi. Islam tidak seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya seluas dan sedalam mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam dalam Al Quran, dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya ! Mempertanyakan kepemimpinan manusia di bumi ? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan kurang ajar loh. So, ,mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup ? Setelah kamu jadi peneliti, pengusaha, hingga dosen, kamu akan kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak punya prinsip yang kuat, dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman dan menyenangkan buat manusia, mau mentoring Bos ? Yuuuk……
Intinya, dengan mentoring, kamu bakalan lebih cepat mengalami kedewasaan, mengenali potensi kemanusiaan kamu, hingga menata hidup kamu lebih baik, bukan Cuma buat kamu sendiri, tapi juga buat lingkungan sekitar kamu…Asyik kan ?

*Sebuah dialog antara seorang mentor dan menteenya (sebutan untuk peserta mentoring)*

Senin, 24 Januari 2011

Al-Qur'an dan Astronomi: Atap Yang Terpelihara

by: Harun Yahya

Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:

Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

Al-Qur'an dan Astronomi: Garis Edar

by: Harun Yahya

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah

Al-Qur'an dan Astronomi: Penciptaan Alam Semesta

by: Harun Yahya

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an

by: Harun Yahya

Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala:

"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat." (Al Qur'an, 48:27)

Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah.

Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur'an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas. Kekalahan Bizantium merupakan salah satu berita tentang peristiwa masa depan, yang juga disertai informasi lain yang tak mungkin dapat diketahui oleh masyarakat di zaman itu. Yang paling menarik tentang peristiwa bersejarah ini, yang akan diulas lebih dalam dalam halaman-halaman berikutnya, adalah bahwa pasukan Romawi dikalahkan di wilayah terendah di muka bumi. Ini menarik sebab "titik terendah" disebut secara khusus dalam ayat yang memuat kisah ini. Dengan teknologi yang ada pada masa itu, sungguh mustahil untuk dapat melakukan pengukuran serta penentuan titik terendah pada permukaan bumi. Ini adalah berita dari Allah yang diturunkan untuk umat manusia, Dialah Yang Maha Mengetahui.

Al-Qur'an & Biologi : Pembungkus Tulang Otot

by: Harun Yahya

Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, 23:14)

Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging".



Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya.

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:

Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)

Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.

Al-Qur'an & Biologi : Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita

by Harun Yahya

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an, 96:15-16)

Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:

Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)

Buku tersebut juga mengatakan:

Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)

Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.

Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.

Al-Qur'an & Fisika : Relativitas Waktu

by Harun Yahya

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.

Al-Qur'an & Fisika : Penciptaan Yang Berpasang-Pasangan

by Harun Yahya

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)

Menjadi Manusia Mulia

By: Ulis Tofa, Lc

Allah swt. menciptakan manusia dan memuliakannya atas makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia diciptakan dari unsur bumi berupa tanah sebagai lambang materi, dengan ditiupkan unsur langit berupa ruh sebagai lambang immateri. Manusia dibekali akal, pendengeran, penglihatan dan hati. Pemuliaan manusia itu ditegaskan Allah swt. dalam berfirman-Nya:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا

“Dan sungguh Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra:70

Bahkan pemuliaan itu dikuatkan dengan dua kata penguat “Huruf Lam dan Kata Qad”, yang berarti menunjukkan makna yang sangat kuat. Secara fisik, manusia diciptakan sebaik-baik bentuk. Allah swt. berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” At-Tin:4.

Manusia berdiri tegak, manusia berjalan dengan kedua kaki, tidak merangkak seperti binatang melata. Manusia makan dengan tangan, bukan menjilat dengan lidah atau dengan mulutnya langsung (Tafsir Ibnu Katsir). Dan manusia dibekali akal fikiran, untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang halal dan yang haram.

أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمْ مَنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (22) قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (23)

“Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?. Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” Al-Mulk:22-23

Kelemahan Manusia

Di samping penegasan kemuliaan manusia, Allah juga menjelaskan bahwa manusia mempunyai sifat dasar kelemahan. Penjelasan ini agar manusia menyadarinya dan berusaha untuk bisa mengendalikannya. Di antara kelemahan dasar manusia itu adalah:

Sifat lupa, manusia dikatakan insan karena memiliki sifat dasar pelupa, dalam bahasa Arab disebutkan:

سمي الإنسان إنسانا لنسيته

Manusia memiliki sifat tergesa-gesa, Allah swt. berfirman:

وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا

“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” Al-Isra’:11

وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا

“Dan adalah manusia itu sangat kikir.” Al-Isra’:100

إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” Al-Ma’arij:19-21

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا (36)

”Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” An-Nisa’:36

إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ (9)

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah Dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” QS. Hud:9

إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan amat bodoh.” Al-Ahzab: 70

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” Al-‘Aadiyat:6-8

Di atas adalah sebagian kelemahan manusia yang Allah informasikan dalam Al-Qur’an.

Bekalan Manusia

Sifat dasar kelemahan manusia; lupa, tergesa-gesa, kikir, keluh kesah, putus asa, kufur, zalim, ingkar dan bodoh itu ada dalam setiap diri manusia, karena manusia memiliki nafsu syahwat dan selagi setan terus menggoda manusia setiap saat.

قال أبو هريرة: يا رسول الله، إذا رأيناك رقَّت قلوبُنا، وكنا من أهل الآخرة، وإذا فارقناك أعجبتنا الدنيا وشَمِمْنا النساء والأولاد، فقال لَوْ أَنَّكُمْ تَكُونُونَ عَلَى كُلِّ حَالٍ ، عَلَى الْحَالِ الَّتِي أَنْتُمْ عَلَيْهَا عِنْدِي، لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلائِكَةُ بِأَكُفِّهِمْ ، وَلَزَارَتْكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ، وَلَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَجَاءَ اللَّهُ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ كَيْ يُغْفَرَ لَهُمْ”

Dari Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulallah, jika kami melihat Engkau, hati kami luluh, kami menjadi –seakan- penduduk akhirat, tapi jika kami berpisah dari Engkau, dunia menakjubkan kami dan kami disibukkan dengan istri-istri dan anak-anak (kami). Maka Rasulullah saw. menjawab: “Jika kalian ada dalam satu kondisi saja, yaitu kondisi di mana kalian bersama saya, maka Malaikat pasti akan menjabat tangan kalian, dan pasti mereka akan singgah di rumah-rumah kalian. Jika kalian tidak melakukan dosa, pasti Allah mendatangkan suatu kaum, mereka melakukan dosa, agar Allah mengampuni mereka.” HR. Imam Ahmad

Namun demikian, Allah swt.telah menyiapkan terminal ruhani, stasiun penghapusan dosa, dan upaya terus menerus agar manusia mampu mengendalikan sifat dasar kelemahan tersebut.

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” Asy-Syam:8-10

Terminal ruhani dan stasiun penghapusan dosa itu ada yang sifatnya harian, pekanan, bulanan dan tahunan.

Untuk yang tahunan di antaranya adalah Ramadhan. Ramadhan adalah akademi dan universitas yang mampu melahirkan manusia yang bisa mengendalikan kelemahan dasar dirinya, sekaligus sebagai terminal ruhani dan stasiun penghapusan dosa.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa berpuasa karena iman dan berhadap ganjaran dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun alaih)

وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ

“Dan puasa adalah benteng.” (HR. Bukhari)

Bagi yang diberi keluasan rizki, terminal ruhani tahunan itupun datang dua bulan setelah bulan Ramadhan, yaitu bulan Dzul Hijjah, pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji adalah puncak ibadah dalam kehidupan manusia, karena ia adalah rukun Islam yang kelima.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ وَالْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ يُكَفَّرُ مَا بَيْنَهُمَا

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Haji yang mabrur tiada lain pahalanya kecuali surga. Dan umrah satu ke umrah yang lain menghapus dosa antara waktu keduanya.” HR. Imam Ahmad

Terminal ruhani yang sifatnya bulanan di antaranya; shaum sunnah Ayyamul Baidh –shaum putih atau shaum purnama 13,14,15 bulan Qamariyah-. Shaum pada bulan-bulan tertentu, seperti shaum Arafah, shaum muharram, dll.

Yang sifatnya Pekanan berupa shalat Jum’at. Hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyam –penghulu hari-hari-. Pelaksanaan Jum’atan sungguh sangat istimewa dan sakral. Pada hari ini disunnahkan melakukan thaharah –bersuci-; potong kuku, potong kumis, potong bulu-bulu halus.

« مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا ، وَأَنْصَتَ ، وَاسْتَمَعَ غُفِرَ لَهُ مِنَ الْجُمُعَةِ إِلَى الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabd; “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, kemudian berangkat shalat, kemudian ia mendekat, dan menyimak, dan mendengarkan khutbah, ia akan diampuni dosanya dari Jum’at ini ke shalat Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari.” Imam Muslim

Terminal ruhani yang bersifat Harian yaitu berupa shalat lima waktu.

« أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ ». قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالَ « فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا ». رواه مسلم

Rasulullah saw. bersabda: “Apa pendapat kalian, jika ada sungai di depan pintu rumah kalian, kalian mandi di sana setiap hari lima kali, apakah masih tersisa kotoran? Sahabat menjawab: “Tidak tersisa sedikit pun kotoran sama sekali”. Rasul bersabda:” Itulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus kesalahan-kesalahan dengan shalat lima waktu.” HR. Imam Muslim

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (45)

“Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Kitab, dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mampu mencegah –pelakunya- dari berbuat keji dan munkar, dan dzikir kepada Allah itu perintah yang besar. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.”

Bahkan ada terminal ruhani yang sifatnya setiap waktu dan setiap tempat seperti dengan selalu beristighfar minta pengampunan Allah swt.

Seluruh rangkaian ibadah dalam Islam adalah dalam rangka mengendalikan kekurangan diri, menghapus segala dosa dan kesalahan, memenuhi kepuasan spiritual dan keimanan dan meningkatkan derajat manusia. Meningkatkan derajat itu bahkan bisa melebihi kemuliaan Malaikat sekali pun, sebagaimana Ath-Thabari menafsirkan surat Al-Isra ayat 70 di atas;

وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا

“Dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra:70

قالت الملائكة: يا ربنا إنك أعطيت بني آدم الدنيا يأكلون منها، ويتنعَّمون، ولم تعطنا ذلك، فأعطناه في الآخرة، فقال: وعزّتي لا أجعل ذرّية من خلقت بيدي، كمن قلت له كن فكان

“Malaikat mengadu, Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengkaruniai anak keturunan Adam dunia, mereka memakan di dalamnya, mereka bersenang-senang di dalamnya, sedangkan kami tidak Engkau beri itu semua, maka karuniakan kami itu di akhirat. Maka Allah swt. berfirman: “Demi kemuliann-Ku, saya tidak akan menjadikan keturunan orang yang Aku ciptakan ia dengan kedua Tanganku sendiri, sebagaimana seperti orang yang Aku berkata kepadanya “Ada, maka ia ada” –itu seperti kalian wahai Malaikat-” (Tafsir At-Thabari, hal 501, juz 30 bab 70)

Akan tetapi sebaliknya, jika manusia terkalahkan dengan sifat dasar kelemahan yang ada pada dirinya, ia akan lebih hina dibanding binatang ternak tak berakal sekalipun. Allah swt. berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)

“Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” Al-A’raf:179

Dengan mampu mengendalikan kelemahan dan terus berupaya menjadi manusia yang mulia, maka manusia mampu memainkan peran yang mulia di mata Allah swt., peran sebagai Khalifatullah Fil Ard. Allah swt. berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Al-Baqarah:30

Menjadi manusia mulia adalah dengan menyeimbangkan unsur materi dan unsur ruhani yang ada pada diri kita, serta dengan usaha mujahadah dalam setiap waktu, momentum dan tempat untuk mampu mengendalikan dan mengalahkan kelemahan diri. Allahu a’lam